Kamis, 09 Februari 2012

Mahmoed ahmadinejad presiden sederhana yang tidak mementingkan harta

dewasa ini, negara kita sedang di-uji dengan berbagai
masalah terutama masalah pengeluaran anggota DPR yang begitu melimpah
seperti kalender yang berharga sekitar 1,3 milyar atau Studi banding
yang bisa mengeluarkan biaya hingga ratusan juta
rupiah
mungkin di benak para kaskuser bertanya : apakah ada pemimpin yang
tidak mementingkan harta dan lebih mementingkan rakyat di dunia ini ?
jawaban saya : ADA

MAHMOED AHMADINEJAD


Mahmud Ahmadinejad adalah Presiden Iran yang keenam dan memperoleh 61.91% suara pemilih pada pilpres Iran tanggal 24 Juni 2005 dan kembali terpilih pada Pemilu Presiden Iran baru-baru ini. Jabatan kepresidenannya dimulai pada 3 Agustus 2005. Ia pernah menjabat walikota Teheran dari 3 Mei 2003 hingga 28 Juni 2005 waktu ia terpilih sebagai presiden. Ia dikenal secara luas sebagai seorang tokoh konservatif yang sangat loyal terhadap nilai-nilai Revolusi Islam Iran, 1979.

Mahmud Ahmadinejad Lahir di daerah desa pertanian Aradan, dekat Garmsar, sekitar 120 kilometer arah tenggara Teheran. Dia merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara. Orang tuanya, Ahmad Saborjihan, memberi nama Mahmud Saborjihan saat lahir. Dia menggunakan nama tersebut hingga sebuah keputusan besar mendorong keluarganya untuk hijrah ke Teheran pada paruh kedua tahun 1950-an. Di Teheran, ayahnya merubah namanya menjadi Mahmud Ahmadinejad sebagai isyarat religiusitas dan semangat mencari kehidupan yang lebih baik, karena Saborjihan dalam bahasa Parsi berarti pelukis karpet, pekerjaan yang jamak dilakukan di sentra karpet seperti Aradan, sedangkan Ahmadinejad berarti ras yang unggul, bijak dan paripurna.


Ahmadinejad terkenal dengan kesederhanaannya dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai personal maupun sebagai seorang Presiden Iran. Dalam sebuah sesi wawancara bersama wartawan TV Fox dari Amerika, terungkaplah sisi-sisi menakjubkan dari seorang Ahmadinejad, kehidupannya yang sangat sederhana menjadi sangat membanggakan jika kita bandingkan dengan kehidupan para pejabat di negeri kita sendiri, Indonesia.



saat wawancara dengan wartawan TV FOX
Meskipun banyak yang mencercanya, Ahmandinejad merasa enggan dengan jabatannya dan tetap hidup sederhana. Dia mengatakan, “Saya bukanlah Presiden. Saya adalah pelayan rakyat.” Penampilannya kini, tidak jauh berbeda dengan dulu. Pertama kali menduduki kantor kepresidenan Ia menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang sangat tinggi nilainya itu kepada masjid-masjid di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan. Ia mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada protokoler untuk menggantinya dengan ruangan biasa dengan 2 kursi kayu, meski sederhana tetap terlihat impresive. Di banyak kesempatan ia bercengkerama dengan petugas kebersihan di sekitar rumah dan kantor kepresidenannya.

Langkah pertamanya adalah ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran. Rekening banknya bersaldo minimum, dan satu-satunya uang yang masuk adalah uang gaji bulanannya sebagai dosen di sebuah universitas yang hanya senilai US$ 250. Bahkan, kendatipun sudah diangkat menjadi presiden, beliau masih sering menggunakan pakaian biasa (bahkan robek) dan sepatu bolong.


bajunya bolong gan


mobil sang presiden

Di bawah kepemimpinannya, saat ia meminta menteri-menteri nya untuk datang kepadanya dan menteri-menteri tersebut akan menerima sebuah dokumen yang ditandatangani yang berisikan arahan-arahan darinya, arahan tersebut terutama sekali menekankan para menteri-menterinya untuk tetap hidup sederhana dan disebutkan bahwa rekening pribadi maupun kerabat dekatnya akan diawasi, sehingga pada saat menteri-menteri tersebut berakhir masa jabatannya dapat meninggalkan kantornya dengan kepala tegak.

Selama menjabat sebagai Presiden Iran, Ia tinggal di rumahnya sendiri. Ia tidak mengambil gajinya sebagai Presiden, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya. Sedangkan untuk nafkah keluargnya, ia penuhi dengan gajinya sebagai dosen bergelar PhD di sebuah universitas yang hanya senilai US$ 250. Hanya itulah yang dimilikinya sebagai seorang presiden dari negara yang penting baik secara strategis, ekonomis, politis, belum lagi secara minyak dan pertahanan.

Satu hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yg selalu dibawa sang presiden tiap hari selalu berisikan sarapan; roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira. Ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden. Lihat saja makanannya hanya ada roti, pisang, jeruk dan apel.



makanan sang presiden
Selain itu, hal lain yang ia ubah adalah kebijakan pesawat terbang Kepresidenan, ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya, ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi. Ia juga memangkas protokoler istana sehingga menteri-menterinya dapat masuk langsung ke ruangannya tanpa ada hambatan. Ia juga menghentikan kebiasaan upacara-upacara seperti karpet merah, sesi foto, atau publikasi pribadi, atau hal-hal seperti itu saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya.

Berbeda dengan perlakuan terhadap presiden dan pejabat pemerintah di negara kita, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad tidak akan melangkahi makmum lain di sebuah mesjid jika ia datang terlambat. Ia akan duduk di barisan ke berapa pun yang didapatinya.



saat sholat di masjid
Dalam aktivitas kesehariannya sebagai Presiden, ketika suara azan berkumandang,
ia langsung mengerjakan sholat di manapun ia berada meskipun hanya beralaskan karpet biasa.
Ketika menikahkan puteranya baru-baru ini, beliau hanya menyelenggarakan acara yang sangat sederhana layaknya acara kaum buruh,
sangat berbeda dengan pernikahan keluarga Presiden di negeri kita.



ibadah tidak pernah tinggal
Saat harus menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat tidur yg tidak terlalu besar karena ia tidak suka tidur di atas kasur,
tetapi lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut.
Apakah perilaku tersebut merendahkan posisi presiden? Presiden Iran tidur di ruang tamu rumahnya sesudah lepas dari pengawal-pengawalnya yg selalu mengikuti kemanapun ia pergi.
Menurut koran Wifaq, foto-foto yg diambil oleh adiknya tersebut, kemudian dipublikasikan oleh media masa di seluruh dunia, termasuk Amerika.


sewaktu wawancara


begitu sederhana


lebih suka tidur di lantai

Salah satu kata-katanya saat menjadi pembicara di Columbia University AS berkaitan dengan program nuklirnya
adalah: “Kami ingin mempunyai hak untuk menentukan nasib kami sendiri di masa depan. Kami ingin independen. Jangan mengintervensi kami. Jika kalian tidak memberikan kepada kami suku cadang pesawat terbang sipil
mengapa kami harus berharap bahwa kalian akan memberikan kepada kami bahan bakar untuk pengembangan nuklir demi tujuan-tujuan damai?”.

Dilain kesempatan, beliau juga pernah mengatakan : “Program nuklir kami ditentang oleh negara yang setiap bulannya membangun 10 reaktor nuklir. Kalau memang energi nuklir berbahaya
mengapa mereka masih memilikinya? Dan kalau memang energi nuklir membawa begitu banyak kebaikan, mengapa kami tidak boleh memilikinya?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar